Apakah Investasi di OVO Bisa Rugi

Apakah Investasi di OVO Bisa Rugi? Inilah Risiko dan Cara Meminimalisirnya

Posted on

Apakah investasi di OVO bisa rugi menjadi pertanyaan banyak orang yang ingin memulai investasi reksadana di OVO. Dan disini kami akan mencoba menjelasakan kepada kamu jawaban tentang pertanyaan apakah investasi di OVO bisa rugi. Investasi di OVO saat ini bisa dilakukan dengan mudah dan praktis oleh semua orang, apalagi modal investasi minimal hanya Rp 10 ribu. Layanan OVO Invest ini sebenarnya adalah layanan untuk melakukan investasi di reksadana.

Dimana investasi reksadana di OVO ini bekerjasama dengan platform Reksadana terpercaya dan terdaftar resmi di OJK yaitu Bareksa. Sehingga pengguna OVO bisa lebih mudah untuk bisa mulai berinvestasi di reksadana saham, pasar uang dan pendapatan tetap. Tetapi banyak dari pengguna OVO ataupun orang yang tertarik investasi di OVO sering mengajukan pertanyaan tentang apakah investasi di OVO bisa rugi?

Apakah Investasi di OVO Bisa Rugi?

Sebelum menjawab pertanyaan tentang apakah investasi di OVO bisa rugi? Kamu harus mengetahui telebih dahulu tentang OVO invest. OVO Invest seperti dijelaskan di atas adalah platform yang bisa digunakan untuk berinvestasi di reksadana.

Dan ketika berbicara tentang reksadana, ada banyak jenis reksadana yang bisa kita pilih. Dan ketika melihat reksadana yang tersedia di OVO invest ada 3 jenis yang tersedia. Yaitu reksadana saham, reksa dana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.

Ketiga jenis reksadana ini akan memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Ada yang risikonya tinggi seperti reksadana saham, dan ada risiko rendah sedang yaitu reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.

Dari ketiga jenis reksadana tersebut berdasarkan risikonya, kita bisa mengetahui bahwa akan ada risiko kerugian yang bisa didapatkan ketika melakukan investasi. Tetapi kita bisa meminimalisir terjadinya kerugian dengan memilih jenis resiko reksadana terendah.

Jadi dari tingkat risiko yang dimiliki oleh reksadana, kita bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaan apakah investasi reksadana di ovo bisa rugi. Jawabannya adalah bisa mengalami kerugian.

Kerugian ini bisa disebabkan karena penurunan nilai investasi yang dilakukan oleh manager investasi. Dan kerugian yang paling sering terjadi adalah di reksadana saham. Karena pergerakan harga saham di bursa tidak bisa diprediksi bisa naik drastis dan turun drastis. Sehingga akan menyebabkan nilai investasi di reksadana saham akan berfluktuasi tergantung pasar saham terbaru.

Lalu Bagaimana Cara Meminimalisir Kerugian Investasi di OVO?

Untuk cara meminimalisir kerugian investasi di OVO yang bisa kamu lakukan adalah dengan membeli reksadana pendapatan tetap atau reksadana pasar uang saja. Karena kedua jenis reksadana ini memiliki tingkat risiko yang rendah dan sedang. Dan tidak mengalami kenaikan dan penurunan nilai investasi yang sangat signifikan dibandingkan investasi di reksadana saham.

Tetapi kelemahan dari investasi di reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap. Kamu akan mendapatkan retrun atau imbal hasil yang lebih kecil. Jika dibandingkan kamu melakukan investasi di reksadana saham.

Dimana investasi reksadana pasar uang dan pendapatan tetap umumnya hanya akan memberikan return per tahun rata-rata adalah 4%. Berbeda dengan investasi di reksadana saham yang rata-rata return per tahun bisa sampai 7,5%.

Jadi dalam investasi ada rumusan dimana ada risiko tinggi maka return didapatkan juga tinggi. Dan sebaliknya, risiko rendah maka return yang didapatkan juga kecil. Sehingga kamu sebagai investor bisa menentukan manakah profil risiko yang tepat sesuai dengan tujuan finansial kamu di masa depan.

Risiko Investasi Reksadana di OVO

Selain itu, kamu juga akan menjelaskan lagi tentang risiko investasi reksadana di OVO yang bisa kamu alami. Sebenarnya tidak hanya di OVO, di platform reksadana lainnya kamu juga bisa mengalami risiko investasi reksadana sebagai berikut :

1. Wanprestasi

Risiko pertama yang mungkin bisa kamu alami ketika berinvestasi di reksadana adalah wanprestasi. Artinya rekan usaha Manajer Investasi seperti bank kustodian, pialang atau agen efek reksadana tidak bisa memenuhi kewajiban atau mereka gagal bayar.

2. Terjadi Masalah ekonomi dan politik

Jika kondisi ekonomi dan politik dalam negeri tidak stabil, maka akan berdampak pada kebijakan pemerintah dan membuat investasi reksadana jadi tidak stabil.

3. Nilai investasi bisa turun

Ketika berinvestasi reksadana nilai aktiva bersih per unit penyertaan bisa mengalami penurunan, terutama pada reksadana saham.

4. Risiko likuiditas

Walapun reksadana mudah dicarikan, tetapi ketika kondisi tertentu ada kemungkinan Manajer Investasi terlambat bayar ke investor saat uang investor dicairkan.

5. Kerugian Investasi ditanggung investor

Risiko terakhir adalah kerugian bisa terjadi saat investasi reksadana dan tempat kamu investasi bangkrut. Dan pemerintah tidak memberikan jaminan apapun untuk investor yang berinvestasi di reksadana. Pemerintah hanya bertanggung jawab ketika produk deposito, ketika bank kolaps maka kerugian diganti pemerintah.

Jadi itulah tadi jawaban dari pertanyaan apakah investasi di ovo bisa rugi, semoga bisa membantu.